Rabu, 03 Maret 2010

Please Indonesia, DON'T RUIN MY FUTURE!!!

Apa kabar blog ku? Ud gw tinggal 3 bulan kog masi bersih aja kyknya? Perasaan gw gak melihara ikan sapu2 disini, hahaha. *inget soal pra Ujian agama tadi siang*

Well, I'm not gonna explain why I left this blog so long. You know lah.

Sekarang ini gw lagi sibuk banget mempersiapkan masa depan. Kali ini bener2 masa depan, bukan sekedar ulangan umum atau ujian di tempat kursus, tapi memang menyangkut hidup gw 4 tahun ke depan dan bahkan seumur hidup gw.

Yg paling deket adalah Ujian Negara a.k.a UN tgl 22 Maret 2010. Gila memang mengingat kita baru memulai semester baru di bulan Januari. Menurut gw ini adalah salah satu bentuk kebobrokan sistem pendidikan Indonesia. Gw sangat gak bisa menerima ini adalah bentuk pemerataan pendidikan. Yg terjadi disini siswa kls 6, 9, dan 12 dipaksa belajar mengerjakan soal agar bisa lulus, bukan memahami esensial dari pelajaran itu sendiri. Ironisnya lagi, mungkin UN lah yg menumbuhkan benih2 KKN sejak dini. Seperti yg sering kita lihat, dimana2 terjadi kecurangan seperti penjualan bocoran soal, kunci jawaban, dan bahkan guru2nya sendiri yg memberikan kunci jawaban. Sungguh tidak adil sekolah selama bertahun2 kelulusannya hanya ditentukan dlm waktu seminggu. Gw sendiri sebenernya gak gitu takut menghadapi UN. Gw lebih takut gw gak bisa ngikutin pelajaran pas kuliah gara2 sekarang cuma tau cara menghadapi soal PG.

Setelah UN, penentuan masa depan gw lgsg dilanjutkan dengan PMBP ITB tgl 27-28 Maret 2010. Yep, gw pengen pengen pengen pengen banget masuk ITB. Kalian pasti tau kalo ITB itu institut teknik paling yahud di Indo. Bahkan bokap gw itu lulusan ITB. Gw berharap kalo bisa masuk, mudah2an masa depan gw lebih baik. Tapi sayangnya karena kebobrokan sistem pendidikan Indonesia, akhirnya ITB, UI, dan universitas terkemuka lainnya hanya bisa membuat kami, para siswa, semakin sulit menata masa depan kami. Bukan hanya ujian masuk yg dibuat menjadi tidak masuk akal tingkat kesulitannya, tetapi jg biaya yang tidak masuka akal mahalnya. Entah apakah benar uang 55 juta rupiah itu menjamin gw bisa menata masa depan dengan baik disana. Walaupun di kepala gw ud banyak rencana2 cadangan, tapi tetep cita2 gw adalah ITB Fakultas Teknik Mesin dan Penerbangan Jurusan Teknik Mesin.

Intinya, gw lagi stress berat sekarang, dan gw tau kalian juga.

Yang jadi pertanyaan, kenapa pemerintah membuat sistem yg membuat para siswa kesulitan seperti ini? Memang dgn sistem ini, banyak juara Olimpiade Internasional muncul dari Indonesia. Tapi apakah hanya sebatas itu? Akhirnya para juara itu kuliah di luar negeri dan melepas kewarganegaraan Indonesia untuk memajukan negara yg memberikan mereka beasiswa. Sedangkan kami para "non juara olimpiade" pusing apakah nanti kami bisa bertahan hidup di Indonesia, tidak sempat memikirkan bagaimana memajukan Indonesia. Lalu para pengamat politik hanya bisa kebingungan kenapa sulit sekali memajukan Indonesia.

Padahal intinya hanyalah pendidikan!! Pendidikan yg mendasar baik soal ilmu maupun moral. Bukan sekedar bisa mengerjakan soal2 sulit. Kita memang sudah mengalahkan Jepang, China, Amerika, Jerman, dll di kancah olimpiade. Tapi apakah kita bisa memajukan negara kita sendiri?

So, please INDONESIA, DON'T RUIN MY AND YOUR FUTURE.

"Ahh, I'm wondering my future is..." (by Rulliff Demsy, warga negara Indonesia, Kanisian, dan teman sekelas)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar