Rabu, 28 Juli 2010

Lega

memang sudah terpendam sejak lama

tak perlu lagi berdusta pada diri sendiri

memang terlalu spontan

tapi bikin legaaa...

Jumat, 18 Juni 2010

Melupakan Sahabat

Menurut gw, lirik lagu ini cocok banget dibaca orang yg sekarang sudah sukses atau dapat jabatan tapi ngelupain bahkan memusuhi sahabatnya sendiri. Semoga aja gw gak begini. Enjoy...

Iwan Fals - Belum Ada Judul

pernah kita sama-sama susah
terperangkap di dingin malam
terjerumus dalam lubang jalanan
digilas kaki sang waktu yang sombong
terjerat mimpi yang indah, lelah...

pernah kita sama-sama rasakan
panasnya mentari hanguskan hati
sampai saat kita nyaris tak percaya
bahwa roda nasib memang berputar
sahabat masih ingatkah, kau...

sementara hari terus berganti
engkau pergi dengan dendam membara
di hati...

cukup lama aku jalan sendiri
tanpa teman yang sanggup mengerti
hingga saat kita jumpa hari ini
tajamnya matamu tikam jiwaku
kau tampar bangkitkan aku, sobat...

Kamis, 10 Juni 2010

Thx GOD, I'm too lucky

Some people said that I was smart, dilligent, great, or whatever.
No.

I'm just lucky. Too lucky. GOD is too kind to me. HE gives me every best thing for me, and fortunately, those things are the things I want.

But, life isn't always beautiful. Some of my lovely friends haven't got those gifts (I don't call it "didn't" because I believe they will). Even the one who had done a great struggle. Taking a long journey just to have a painting course, alone, everyday. Thinking about it everynight. Stress had become a usual thing for her. It's only because of a dream. Even I haven't an obvious dream, but I just get it easily. It made me very very sad and guilty.

Why? Why she couldn't get her dream? Why after that long struggle? Once, I thought GOD wasn't fair. But, I realized that GOD has a very beautiful plan for her. And I, as a very gifted man, only can be one of the GOD tools to make that plan real. I must do something. I cannot just give her strength by my words. I don't want to be a "NATO" guy.

Please GOD, use me, the very lucky guy, to help my friends, especially her, to make their dreams come true. Amen.

Kamis, 01 April 2010

Do you need a reason to be happy?

Entah kenapa lagi mau tidur siang malah kepikiran sesuatu yg kyknya asik bwt ditulis di blog. Dan gw pikir ini penting jg untuk direnungkan.

Mungkin kalo kita ditanya apa yg bisa bikin kita bahagia, kita bakal menjawab bersekolah di sekolah terbaik, dapet pekerjaan yang baik, punya hubungan yg harmonis dengan keluarga, punya banyak uang, tinggal di lingkungan yg nyaman, dll. Atau kalo anak kecil yg ditanya, mereka mungkin menjawab bisa makan kue tiap hari, dapet mainan kesukaan, diajak jalan2, dll. Kalau anak bayi, gak akan bisa menjawab pertanyaan ini, tapi kita bisa liat mereka sangat bahagia hanya dengan sekedar belajar berjalan, minum susu, menyentuh benda2 yg blm mereka lihat, dll.

Jika diperhatikan, semakin bertambahnya umur, tampaknya hal2 yg membuat kita bahagia makin sulit dicapai. Bahkan sering kita lihat ada orang yg sudah sangat sukses, entah memiliki kekayaan besar, tahta yg tinggi, ketenaran luar biasa, atau apa pun, hidupnya tidak bahagia karena ada saja masalah2 yg menimpa mereka, yg bahkan seringkali berasal dari dalam diri mereka sendiri.

Pertanyaannya sekarang, kenapa kita sulit sekali untuk bahagia, walaupun sebagian atau bahkan semua impian kita sudah tercapai? Ternyata yg membuat kita tidak bahagia adalah impian itu sendiri. Bukan maksud saya untuk melarang kita untuk punya impian. Menurut gw, impian dan mimpi adalah sesuatu yg membuat kita punya tujuan dalam hidup. Yg perlu diingat, sebenarnya proses untuk mencapai impian itulah yg membuat kita bahagia.

Bersyukur. Itulah kunci untuk mencapai kebahagiaan. Kita mensyukuri apa yg kita alami dan dapatkan selama proses mencapai impian. Agak aneh memang, tetapi memang itu adanya. Berarti, kita memang tidak membutuhkan suatu alasan untuk menjadi bahagia. Kalo kita selalu bertanya bagaimana supaya diri saya bahagia atau mengapa saya tidak bahagia, kita justru tidak akan bahagia karena kita hanya harus bersyukur. Kita bisa bersyukur tidak hanya pada hal2 besar, tetapi jg pada hal2 yg kecil dan sederhana.

Semoga renungan saya kali ini bermanfaat.

Rabu, 03 Maret 2010

Please Indonesia, DON'T RUIN MY FUTURE!!!

Apa kabar blog ku? Ud gw tinggal 3 bulan kog masi bersih aja kyknya? Perasaan gw gak melihara ikan sapu2 disini, hahaha. *inget soal pra Ujian agama tadi siang*

Well, I'm not gonna explain why I left this blog so long. You know lah.

Sekarang ini gw lagi sibuk banget mempersiapkan masa depan. Kali ini bener2 masa depan, bukan sekedar ulangan umum atau ujian di tempat kursus, tapi memang menyangkut hidup gw 4 tahun ke depan dan bahkan seumur hidup gw.

Yg paling deket adalah Ujian Negara a.k.a UN tgl 22 Maret 2010. Gila memang mengingat kita baru memulai semester baru di bulan Januari. Menurut gw ini adalah salah satu bentuk kebobrokan sistem pendidikan Indonesia. Gw sangat gak bisa menerima ini adalah bentuk pemerataan pendidikan. Yg terjadi disini siswa kls 6, 9, dan 12 dipaksa belajar mengerjakan soal agar bisa lulus, bukan memahami esensial dari pelajaran itu sendiri. Ironisnya lagi, mungkin UN lah yg menumbuhkan benih2 KKN sejak dini. Seperti yg sering kita lihat, dimana2 terjadi kecurangan seperti penjualan bocoran soal, kunci jawaban, dan bahkan guru2nya sendiri yg memberikan kunci jawaban. Sungguh tidak adil sekolah selama bertahun2 kelulusannya hanya ditentukan dlm waktu seminggu. Gw sendiri sebenernya gak gitu takut menghadapi UN. Gw lebih takut gw gak bisa ngikutin pelajaran pas kuliah gara2 sekarang cuma tau cara menghadapi soal PG.

Setelah UN, penentuan masa depan gw lgsg dilanjutkan dengan PMBP ITB tgl 27-28 Maret 2010. Yep, gw pengen pengen pengen pengen banget masuk ITB. Kalian pasti tau kalo ITB itu institut teknik paling yahud di Indo. Bahkan bokap gw itu lulusan ITB. Gw berharap kalo bisa masuk, mudah2an masa depan gw lebih baik. Tapi sayangnya karena kebobrokan sistem pendidikan Indonesia, akhirnya ITB, UI, dan universitas terkemuka lainnya hanya bisa membuat kami, para siswa, semakin sulit menata masa depan kami. Bukan hanya ujian masuk yg dibuat menjadi tidak masuk akal tingkat kesulitannya, tetapi jg biaya yang tidak masuka akal mahalnya. Entah apakah benar uang 55 juta rupiah itu menjamin gw bisa menata masa depan dengan baik disana. Walaupun di kepala gw ud banyak rencana2 cadangan, tapi tetep cita2 gw adalah ITB Fakultas Teknik Mesin dan Penerbangan Jurusan Teknik Mesin.

Intinya, gw lagi stress berat sekarang, dan gw tau kalian juga.

Yang jadi pertanyaan, kenapa pemerintah membuat sistem yg membuat para siswa kesulitan seperti ini? Memang dgn sistem ini, banyak juara Olimpiade Internasional muncul dari Indonesia. Tapi apakah hanya sebatas itu? Akhirnya para juara itu kuliah di luar negeri dan melepas kewarganegaraan Indonesia untuk memajukan negara yg memberikan mereka beasiswa. Sedangkan kami para "non juara olimpiade" pusing apakah nanti kami bisa bertahan hidup di Indonesia, tidak sempat memikirkan bagaimana memajukan Indonesia. Lalu para pengamat politik hanya bisa kebingungan kenapa sulit sekali memajukan Indonesia.

Padahal intinya hanyalah pendidikan!! Pendidikan yg mendasar baik soal ilmu maupun moral. Bukan sekedar bisa mengerjakan soal2 sulit. Kita memang sudah mengalahkan Jepang, China, Amerika, Jerman, dll di kancah olimpiade. Tapi apakah kita bisa memajukan negara kita sendiri?

So, please INDONESIA, DON'T RUIN MY AND YOUR FUTURE.

"Ahh, I'm wondering my future is..." (by Rulliff Demsy, warga negara Indonesia, Kanisian, dan teman sekelas)